Model Pembelajaran Berbasis Simulasi
Metode simulasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan pelajaran dengan menggunakan situasi maupun suatu proses yang nyata. Dengan metode ini, para siswa diminta untuk terlibat secara aktif dalam melakukan interaksi dengan situasi yang ada di sekitar mereka. Siswa diharapkan mampu menerapkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan sebelumnya untuk menyelesaikan permasalahan yang nyata.
Pembelajaran berbasis simulasi ke arah praktek. Penerapan antara teori dengan kehidupan nyata dipraktekkan secara langsung oleh siswa. Metode ini terdengar rumit. Namun dibalik itu semua, terdapat tujuan yang nantinya akan bermanfaat bagi siswa. Lantas apa saja tujuan dari pembelajaran berbasis simulasi ini ?
Tujuan pembelajaran berbasis simulasi
Metode ini memiliki tujuan di antaranya adalah:
1. peningkatan keterampilan siswa
Tujuan dari pembelajaran berbasis simulasi adalah mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah. Dalam kehidupan nyata, tentu siswa akan dihadapkan dengan berbagai masalah. Dengan pembelajaran teknik simulasi, siswa diharapkan dapat menemukan berbagai permasalahan dengan mengambil keputusan yang tepat.
2. peningkatan kemampuan berinteraksi siswa
Pembelajaran berbasis simulasi memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi siswa. Kemampuan berinteraksi sangat penting untuk siswa. Tidak hanya di sekolah, bahkan di luar sekolah. Jika siswa tidak pandai berinteraksi dengan yang lain, siswa tersebut akan ketinggalan banyak hal yang penting.
Pembelajaran dengan teknik simulasi tidak hanya memberikan gambaran nyata untuk siswa. Siswa akan berinteraksi untuk berinteraksi dengan siswa lainnya. Jika siswa sering berinteraksi, soft skill siswa yang lain akan tumbuh perlahan. Memang tidak bisa langsung terlihat, namun soft skill tersebut akan sangat berguna bagi siswa.
3. Beri kesempatan siswa untuk menerapkan berbagai teori
Tujuan dari pembelajaran berbasis simulasi lainnya adalah guru dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan berbagai prinsip dan teori. Tentu ada banyak teori serta prinsip-prinsip yang dipelajari oleh siswa selama belajar di kelas. Teori hanya akan menjadi teori jika tidak diterapkan dan dimanfaatkan.
Di sinilah peran pembelajaran berbasis simulasi untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan teori dan prinsip yang mereka pelajari. Teori dan prinsip yang diterapkan akan lebih mudah diingat oleh siswa daripada teori yang hanya diingat oleh kepala saja.
4. peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa
Kognitif adalah perilaku yang terlibat dalam intelektual, contohnya seperti pengetahuan dan keterampilan berpikir. Afektif lebih penting pada aspek perasaan, misalnya minat dan sikap. Sementara itu, psikomotor merupakan kemampuan yang lebih dikembangkan pada keterampilan motorik.
Ketiga hal tersebut perlu ditingkatkan, apalagi untuk seorang siswa. Dengan pembelajaran berbasis simulasi, ketiga kemampuan tersebut dapat ditingkatkan. Seiring pembelajaran, siswa akan mengalami peningkatan pada ketiga kemampuan tersebut
Prinsip pembelajaran berbasis simulasi
Metode pembelajaran berbasis simulasi juga memiliki prinsip, sebagai berikut.
Penjelasan
Untuk melakukan pembelajaran berbasis simulasi, siswa harus paham betul aturan yang diterapkan selama proses pembelajaran. Guru berperan penting untuk memberikan penjelasan dengan detail kepada para siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Pengawasan
Selain memberikan penjelasan yang detail, guru juga harus bisa mengawasi murid selama proses pembelajaran. Guru harus memastikan proses pembelajaran sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan pembelajaran berjalan dengan lancar.
Melatih
Guru juga untuk melatih para siswanya agar menjadi lebih baik. Melatih di sini lebih mengarah ke petunjuk petunjuk ataupun saran. Tidak sedikit siswa yang melakukan kesalahan selama proses pembelajaran. Di sinilah peran guru untuk memberikan petunjuk yang benar-benar untuk siswa.
Diskusi
Dalam prosesnya, tentu ada kendala yang dialami oleh siswa. Guru dapat membuka diskusi dengan murid untuk membahas kendala dan permasalahan yang ada. Misalnya kesulitan apa yang dialami oleh murid, bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut, hikmah apa yang dapat diambil dari simulasi, cara meningkatkan pembelajaran berbasis simulasi, dan masih banyak lagi.
Jenis-jenis metode pembelajaran berbasis simulasi
Sosiodrama
Sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah yang erat kaitannya dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut tentang hubungan antara manusia. Misalnya seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan permasalahan sosial lainnya. Sosiodrama yang digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan penuh akan masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikannya.
Psikodrama
Psikodrama merupakan metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan yang menyangkut psikologis. Psikodrama umumnya digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai diri mereka sendiri. Selain itu, siswa akan mampu menemukan konsep diri
Role playing
Role playing sudah merupakan metode pembelajaran sebagai bagian dari metode simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, dan peristiwa aktual. Jenis metode ini umumnnya mengutamakan pola permainan berbentuk dramatisi. Dramatisi dilakukan oleh kelompoknya masing-masing dengan mekanisme pelaksanaan yang telah diatur sebelumnya. Jenis metode simulasi yang satu ini paling banyak digunakan oleh guru.
Peer teaching
Peer teaching merupakan metode simulasi yang digunakan guru dalam memberikan pengalaman mengajar untuk para calon guru. Tujuannya sendiri agar dengan pengalaman mengajar tiruan ini, diharapkan para calon guru mempunyai pengalaman tentang cara mengajar yang sebenarnya. Tidak hanya itu saja, peer teaching juga merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu dapat lebih mengerti materi pembelajaran.
Kelebihan pembelajaran berbasis simulasi
- Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompok.
- Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran, sehingga terlibat secara penuh dalam pembelajaran.
- Dapat membiasakan siswa untuk mengerti permasalahan sosial (impelementasi pembelajaran berbasis kontekstual).
- Dapat membina hubungan personal yang positif bagi siswa.
- Mampu meningkatkan imajinasi siswa.
- Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
- Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal untuk siswa dalam menghadapi sitasi yang sebenarnya kelak.
- Simulasi dapat mengemabngkan kreativitas siswa.
- Keberanian dan rasa percaya diri siswa dapat ditingkatkan dengan metode simulasi
Penulis/Editor Fodic
Sumber Naikpangkat. Com
👍
BalasHapus👌
BalasHapus