Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Relevansi P5 dalam Mapel Lain di Sekolah

P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) memang dilaksanakan di luar mata pelajaran. Namun, saat pelaksanaan, tetap terdapat relevansi P5 dalam mapel (mata pelajaran) lain. Hal ini sesuai dengan tujuan proyek, yaitu mengoptimalkan kompetensi dan kemampuan peserta didik. Maka, adanya P5 tidak sekadar mengajak siswa untuk menyelesaikan proyek, tetapi juga mengitegrasikan ilmu yang pernah dipelajari dalam mapel lain

Lantas, bagaimana hubungan atau implementasi proyek tersebut? Sebagai contoh, tema sebuah proyek adalah Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Daur Ulang Sampah. Relevansi P5 dan mapel secara umum antara lain:

Bahasa Indonesia

Untuk melakukan presentasi dengan baik, tentu ada ilmunya tersendiri. Semua diulang lengkap dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Di sini, siswa akan belajar tentang bagaimana cara menyampaikan pesan, berkomunikasi dengan audience, dan lain sebagainya.

Produk dari P5 tidak hanya untuk hiasan semata. Dalam artian, setelah selesai membuat produk, siswa belum bebas tugas. Masih ada hal lain yang harus siswa lakukan, yaitu mempresentasikan hasil pengamatan hingga produk yang diciptakan. Di saat inilah, peserta didik menerapkan apa yang sudah diajarkan oleh guru Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Dalam pelajaran Bahasa Inggris terdapat materi procedure text. Teks semacam ini berisi tentang tata cara atau langkah-langkah melakukan sesuatu. Strukturnya ada tiga, yaitu goal (tujuan), tool (cara), dan steps (langkah). Dengan kata lain, teks prosedur berfungsi untuk memberitahu pembaca terkait bagaimana cara membuat atau melakukan hal tertentu.

Seperti halnya dalam P5, peserta didik akan menciptakan sebuah produk dengan memanfaatkan sampah plastik. Di sini, tujuan siswa adalah daur ulang sampah menjadi barang yang siap pakai. Misalnya, membuat tempat pensil dari botol plastik. Sebelum memulai proyek, tentunya, siswa harus mendaftar apa saja yang dibutuhkan, seperti lem tembak, kain flanel, botol, dan lainnya. Selanjutnya, siswa bisa mengeksekusi dan menciptakan produk yang sudah direncakanan

PAI (Pendidikan Agama Islam)

Selanjutnya, bagaimana hubungan relevansi P5 dalam mapel PAI? Well, proyek Gaya Hidup Berkelanjutan mengarahkan siswa untuk melindungi lingkungan. Siswa akan membiasakan diri untuk menjaga dan melestarikannya. Hal seperti ini termasuk akhlak terpuji dalam pandangan agama. Dalam hal ini, peserta didik telah mengaplikasikan pengetahuan agama dalam proyek P5

PPKN

Ada beberapa dimensi dalam P5. Salah satunya adalah gotong royong. Saat membuat proyek, tentunya, peserta didik tidak bekerja sendiri, melainkan bersama tim P5 dan teman lainnya. Misalnya, bekerja sama melakukan penelitian, merencanakan aksi nyata, hingga membuat produk. Dalam hal ini, peserta didik telah menerapkan dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu gotong royong.

Dalam mata pelajaran PPKN, siswa juga belajar tentang kehidupan sosial. Siswa memahami bahwa gotong royong sangat diperlukan untuk mencapai mufakat bersama. Siswa diharapkan untuk selalu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Sebagai bentuk latihan, mereka pun menjalankannya selama pelaksanaan proyek P5

IPS

Di lingkungan manapun, kita tidak bisa menghindar dari hirup pikuknya masyarakat. Ini karena kita adalah makhluk sosial, yang sampai kapanpun akan tetap saling membutuhkan. Fakta tersebut sesuai dengan dimensi P5, yaitu gotong royong. Artinya, relevansi P5 dalam mapel cukup erat.

Sebenarnya, tujuan dimensi gotong royong dalam P5 tidak hanya menyatukan berbagai kepala untuk menggapai suatu visi. Namun, dimensi tersebut juga menyadarkan betapa pentingnya sebuah kebersamaan

Kegiatan yang mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan mendorong siswa untuk sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, siswa pun diharapkan untuk selalu memastikan bahwa lingkungan tersebut nyaman. Jika sudah demikian, maka hubungan sosial antar siswa akan aman. Lalu, mereka akan terbiasa dan memerankannya bersama masyarakat sekitar

IPA

Kebersihan akan melahirkan kesehatan. Maka, lingkungan yang bersih adalah bentuk upaya untuk membentuk lingkungan sehat. Seperti yang kita pahami, bahwasannya salah satu faktor kesejahteraan penduduk adalah kesehatan lingkungan. Apakah masyarakat merasa aman, nyaman, dan damai, semua bergantung dengan keadaan tempat yang ditinggali. Bahkan, hal tersebut juga berpengaruh terhadap efisiensi kerja masyarakat.

Dalam lingkup pendidikan, kegiatan belajar mengajar bisa saja terhambat jika lingkungan tidak mendukung. Oleh sebab itu, tim P5 menggerakkan siswa untuk turut aktif menjaga tempatnya belajar. Terlebih, peserta didik sangat memahami bahwa dalam IPA, lingkungan juga menjadi penentu sehat tidaknya jasmani. Sehingga, mereka mempraktikkan ilmu tersebut demi membangun raga yang sehat

Informatika/Desain Grafis

Seperti halnya pelajaran lain yang berkaitan erat dengan informatika, ada juga relevansi P5 dalam mapel informatika. Informatika sendiri merupakan ilmu komputer, yang mana mata pelajaran ini sangat diminati peserta didik. Kenapa demikian? Karena berdasarkan fakta, kehidupan masyarakat tidak bisa lepas sepenuhnya dari teknologi. Sehingga, mereka selalu merasa butuh ilmu tersebut untuk menjamin kelangsungan hidup

Begitupun dengan siswa, mereka menyadari bahwa zaman sudah semakin modern. Segala sesuatu baik dalam dunia pendidikan, kerja, dan sebagainya, memanfaatkan teknologi. Terlebih, gempuran sosial media dan aplikasi baru memberikan iming-iming banyak hal. Mereka pun semakin tertarik untuk belajar dan mempraktikkannya.

Untuk menyiasati hal tersebut, P5 bisa menghubungkan ilmu komputer dengan proyek. Misalnya, dalam program daur ulanh sampah, siswa harus membuat poster digital. Artinya, siswa harus mendesain poster sebagus mungkin dengan aplikasi tertentu. Tidak hanya itu, peserta didik juga belajar untuk selalu berpikir komputasi selama menjalani pola hidup yang baik

Kesenian

Untuk menopang hidup, ilmu kognitif saja tidak cukup. Itulah sebabnya, di setiap jenjang pendidikan terdapat mata pelajaran Kesenian. Di mapel ini, siswa akan belajar mengasah kreativitas, entah itu dalam bentuk seni tari, seni musik, atau kerajinan tangan lainnya.

Salah satu bentuk kerajinan tangan adalah daur ulang. Seperti halnya topik P5 dalam contoh, siswa akan mengolah sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat. Contoh, pengolahan botol plastik menjadi ecobrick, seperti spot foto, mini garden, dan lainnya. Selama pelaksanaan aksi nyata tersebut, peserta didik mengaplikasikan ilmu kesenian

PJOK

Adakah hubungan atau relevansi P5 dalam mapel PJOK? Tentu saja ada. PJOK merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan jasmani atau fisik. Visi utamanya adalah membangun raga yang sehat. Bentuk kegiatannya beragam, seperti senam irama, lari, permainan bola basket, tolak peluru, dan masih banyak lagi. Semua kegiatan tersebut memberikan manfaat tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Lantas, apa hubungnya dengan Gaya Hidup Berkelanjutan? Faktanya, lingkungan ikut andil dalam upaya manusia untuk menjaga fisik. Jika lingkungan bersih, aktivitas tidak terganggu, begitu juga dengan kesehatan. Sebaliknya, jika lingkungan kotor, tubuh tidak akan tahan menampung banyak penyakit di sekitarnya dan berakibat tumbang.

Maka, di sinilah peran tim P5, yaitu menjelaskan pada siswa tentang keterkaitan P5 dan PJOK. Dengan begitu, mereka tidak hanya sadar, tetapi juga bergerak. Semua dilakukan agar keseimbangan antara kesehatan lingkungan dan jasmani tetap terjaga. Hasilnya, proses belahar mengajar terus berjalan efektif.

Kewirausahaan

Kewirausahaan juga merupakan mata pelajaran yang diunggulkan di jenjang sekolah menengah ke atas. Sesuai rotasi kehidupan, di usia menengah ke atas, siswa harus terampil untuk bekal terjun ke masyarakat. Sehingga, ilmu kewirausahaan sangat diperlukan. Dengan ilmu tersebut, siswa belajar menggali potensi diri sebagai enterpreneur. Nantinya, keahlian tersebut mampu mengantarkannya meraih goal/kesuksesan

Pada pelaksanaan proyek P5, siswa tidak sebatas membuat produk. Namun, tim P5 juga akan mengajarkan strategi agar produk tersebut memiliki nilai jual. Siswa juga bisa belajar membaca situasi atau peluang suatu produk, tips pemasaran, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa relevansi P5 dalam mapel lain. Jika tim P5 dan peserta didik bekerja sama dengan baik, masing-masing pihak akan mendapatkan keuntungan. Semoga bermanfaat!

Editor Fodic

Posting Komentar untuk "Relevansi P5 dalam Mapel Lain di Sekolah"