Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Adakah Hubungan Utang dengan Kesehatan Mental?

Sebagai manusia, tentu kita tidak bisa lari dari utang piutang. Karena dalam agama pun, jika meninggal maka bagi siapa yang berutang wajib melunasi nya oleh ahli waris. 

Namun, benarkah utang berkaitan dengan kesehatan mental seseorang? Utang dapat membuat seseorang stres dan stres bisa membuat seseorang menjadi terlilit utang. Kenapa stres? Tentu memikirkan pelunasannya. 

Melansir https://trivia.wartaekonomi.co.id dalam artikel berjudul kenapa utang Berkaitan dengan kesehatan mental, penyebab utama seseorang terlilit utang bukanlah gaya hidup boros, melainkan kesehatan mental. Seseorang yang menganggur, berpisah dengan pasangan, dan tekanan mental lainnya akan cenderung berutang

Beberapa masalah mental lainnya dapat membuat seseorang keliru dalam membuat keputusan finansial. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat emosional yang tidak stabil hingga kemampuan otak yang menurun. Pada kasus tertentu, misalnya pada penderita demensia, keputusan keuangan bahkan harus diwakilkan kepada orang lain

Sementara itu, utang jelas mempengaruhi kesehatan mental. Tekanan tertingginya adalah pada persoalan cara mencari dana pelunasan

Menurut Royal College of Psychiatrists, sebanyak 50% orang yang memiliki utang akan hidup dengan kesehatan mental yang buruk. Mereka umumnya akan mengalami kecemasan, murung, dan berbagai gangguan kesehatan mental lain

Gangguan mental tersebut dapat juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Ketika mengalami kecemasan dan tekanan mental lain, seseorang akan merasa sulit tidur, kehilangan energi, dan lainnya

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan ketika merasa mengalami masalah kesehatan mental di saat memiliki kewajiban membayar utang

Pertama-tama, ajukan permohonan jeda pembayaran. Beberapa kreditur legal akan memberi jeda penagihan hingga 60 hari agar pemilik utang yang mengalami masalah kesehatan mental dapat menenangkan diri. 

Untuk mendapatkan jeda pembayaran tersebut, Anda tentu harus meyakinkan pihak kreditur bahwa Anda memang sedang mengalami masalah kesehatan mental dan tidak mampu mencicil pelunasan utang untuk sementara. Jika ada bukti kuat, maka kreditur akan memahami situasi ketidakmampuan Anda untuk membayar

Sebagai bukti yang kuat, Anda dapat meminta keterangan masalah kesehatan mental dari dokter atau instansi kesehatan. Dengan begitu, kreditur akan menyesuaikan cara dan waktu penagihan

Konsultasi kepada profesional atau keluarga juga perlu dilakukan. Hal tersebut akan membuat Anda memiliki saran dan pandangan yang lebih jernih dalam menghadapi utang

Meskipun tidak dapat ke semua orang, menceritakan hal semacam ini akan menghindarkan Anda dari perasaan kesepian dan putus asa. Pada akhirnya, hal itu akan membuat Anda lebih optimis.

Editor Fodic

Posting Komentar untuk "Adakah Hubungan Utang dengan Kesehatan Mental? "