Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penerapan Kurikulum Merdeka melalui Proyek Penanaman Toga

Kurikulum Merdeka yang menjadi kebijakan pemerintah mengharuskan sekolah untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek atau disebut dengan PjBL (Project Based Learning). Inilah yang dilakukan SMKN 1 Jeunieb dengan menerapkan PjBL dalam proses pembelajaran. 

Menurut Waka Kurikulum Dahliani, S. Pd, MM melalui Kabag Pengajaran, Tuti Alawiyah, S.Pi.,MM menjelaskan bahwa sekolah masih terus menginisiasi berbagai ide hingga menemukan strategi PjBL yang terbaik.

Sebelumnya, pihak Kurikulum menyusun satu proyek untuk 3 minggu. Namun, konsep ini dirasa belum efektif. Pada tahun ajaran 2022/2023 ini, Tuti Alawiyah dan tim PjBL yang telah dibentuk menginisiasi PjBL dengan menerapkan satu proyek selama tiga hari untuk setiap kelas. “Bahkan, jika melaksanakan PjBL yang 3 minggu jelas pemantauannya kurang. Namun, dengan adanya PjBL tiga hari ini, walaupun tidak semua kelas serentak tetapi cukup terpantau dan terkawal,” ungkap Tuti. 

Proyek pertama yang diterapkan pada kelas X adalah proyek Toga. Toga merupakan singkatan dari Tanaman Obat Keluarga, yaitu tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan dibudidayakan di pekarangan rumah, kebun, ataupun ladang. Tanaman tersebut dapat memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. Proyek pertama ini dilaksanakan dari tanggal 30-31 Mei dan 3 Juni 2023.

Tuti Alawiyah selaku calon guru penggerak  yang mendampingi proyek PJBL menjelaskan bahwa proyek ini menggabungkan beberapa mata pelajaran (mapel). “Proyek ini merupakan gabungan dari beberapa mapel, di antaranya ada mapel IPAS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni, Sejarah Indonesia, BK, dan Produktif, ” jelas Tuti. 

Pada hari pertama, siswa belajar dari berbagai mapel yang berhubungan dengan tanaman Toga. Kemudian, di hari kedua anak-anak melakukan proyek menanam Toga dengan membawa tanaman yang berbeda dari setiap kelompok, seperti jahe merah, kumis kucing , sirih merah, dan kemangi. Setiap kelompok menanam dan mencari manfaat, morfologi, dan klasifikasi tanaman tersebut.

Siswa nanti menanam. Mencari manfaat, morfologi, dan klasifikasi. Kenapa sih kita melakukan proyek penananman Toga? Di antaranya karena Toga mempunyai banyak manfaat atau khasiat yang alami dan tidak mempunyai efek samping,” jelas Tuti saat menerangkan alur pelaksanaan proyek. Di akhir proyek, siswa akan menyusun Laporan Hasil Observasi yang terintegrasi dalam mapel Bahasa Indonesia.

Proyek ini berkelanjutan sejauh bagaimana perkembangan ketercapaian dimensi dari elemen profil pelajar pancasila yang terdiri dari beriman, bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa  dan berahklak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.

Mengingat PjBL tanaman Toga ini merupakan proyek berkelanjutan, maka siswa akan melakukan perawatan khusus dari tanaman tersebut, seperti melakukan penyiraman secara teratur dan pengecekan hama. Dengan adanya proyek Toga ini, diharapkan siswa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat tanaman. Siswa juga diharapkan dapat mempraktikannya sendiri di rumah.

Penulis Fodic

Editor Dahliani



Posting Komentar untuk "Penerapan Kurikulum Merdeka melalui Proyek Penanaman Toga"