Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemula

Tahun 2024 Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi terbesar dalam sejarah.  Berdasarkan data pemilih sementara (sumber KPU, Juli 2022), jumlah pemilih pemula tercatat sekitar 428.799 orang, merupakan pemilih yang baru mendapatkan KTP dan akan menggunakan hak pilih untuk pertama kali dalam pemilu.

Pemilih pemula diharapkan memberikan kontribusi positif, berperan aktif, dan menjadi pemilih cerdas bagi kemajuan Indonesia.

Ekpektasinya, kelompok yang masih memiliki idealisme yang tinggi ini bisa menyatakan bagaimana berpolitik yang bersih, tanpa money politic, tanpa hoax, dan tanpa ujaran kebencian.





Inilah beberapa hal yang disampaikan Agusni, SP., M. Si Ketua KIP Kabupaten Bireuen kepada Taruna/Taruni SMKN 1 Jeunieb pada Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemula, Senin (8/5) di Meeting Room Seulanga SMKN 1 Jeunieb. 

Masih menurut Agusni, ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat memilih pemilih pemula nantinya. "Faktor itu berupa rasa tanggung jawab, kesadaran diri sendiri terhadap minat memilih,  berita di media sosial, debat kandidat, sosialisasi, dan pemberian hadiah.  Oleh karena itu, pentingnya sosialisasi dan pendidikan bagi pemilih pemula dalam memahami sistem kepemiluan yang baik, "jelas Agusni. 

Sementara dalam arahannya, Kepala SMKN 1 Jeunieb menyampaikan bahwa pentingnya edukasi kepemiluan bagi pemilih pemula. 

Menurut Feri, pendidikan politik bagi pemilih pemula dapat menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran politik yang harus dimulai pada generasi muda. "Hal ini dilakukan sebagai salah satu kondisi fundamental untuk mempertahankan sistem politik, dimana ketika generasi muda berada dalam suatu kelompok masyarakat, mereka harus menguasai ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap sebagaimana yang diharapkan, " papar Feri yang juga mantan Ketua PPK Kota Juang. 

Penulis Zulfadhlurrazi

Editor Tuti Alawiyah

Posting Komentar untuk "Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemula "