177 Calon Siswa Baru SMKN 1 Jeunieb Ikuti Tes Minat Bakat

Setelah serangkaian kegiatan awal penerimaan siswa baru, dimulai dari pendaftaran online, pengecekan dan pengumpulan berkas administrasi, setelah persyaratan administrasi terpenuhi, siswa baru mengikuti tes baca Al-Qur'an, tes buta warna, wawancara, dan Rabu (14/6) lalu, ke-177 calon siswa baru mengikuti Tes Minat dan Bakat.

Sekedar informasi, tes buta warna adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam membedakan warna.

Selanjutnya wawancara dengan siswa baru dan juga orangtua. Tujuannya untuk mengetahui apakah orang tua memiliki nilai-nilai, harapan, hingga aturan-aturan yang sejalan dengan yang diterapkan di sekolah. Sehingga, diharapkan pendidikan anak di sekolah dan di rumah bisa selaras.

Begitu juga sebaliknya, sesi wawancara juga bisa menjadi sarana bagi orang tua untuk mengenal lebih dalam tentang sekolah. Misalnya bagaimana metode pengajaran, apa saja nilai-nilai budi pekerti yang ditanamkan, bagaimana sikap guru dalam menghadapi anak didik, dan apapun yang sekiranya ingin ditanyakan oleh orang tua. Sehingga orang tua bisa mempertimbangkan apakah visi dan misi sekolah sejalan dengan apa yang diharapkan

Selanjutnya tes minat dan bakat. Menurut Saufaziah, S. Pd selaku ketua panitia penerimaan siswa baru yang juga wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, melalui tes minat dan bakat, siswa dapat lebih mengetahui potensi dirinya termasuk kelebihan dan kekurangannya, baik dari segi akademis maupun kepribadian.

"Melalui tes ini juga, siswa dapat lebih terarah untuk mengetahui minat yang sesuai dengan bakatnya. Siswa juga dapat mengetahui jurusan yang tepat sesuai dengan bakat dan minatnya. Nanti ada tim yang sudah kami bentuk untuk tes minat bakat siswa satu per satu, "jelas Saufaziah.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMKN 1 Jeunieb Feri Irawan, S. Si. M. Pd menjelaskan bahwa tes bakat dan minat menjadi hal penting karena sangat membantu siswa untuk mengetahui dan yakin dalam memilih suatu jurusan, sehingga dapat meminimalisir siswa yang merasa salah jurusan.

Penulis Tuti Alawiyah

Editor Riski Andisty