Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rangkang Menjadi Kelas Kedua bagi Siswa SMKN 1 Jeunieb

Apa yang terlintas ketika mendengar kata “Rangkang”? Mendengar kata Rangkang seakan menyibak ingatan kita tentang bangunan ruang terbuka. Tak hanya sekedar ruang terbuka, rangkang juga didesain sedemikian rupa agar menjadi alternatif pelengkap yang mempunyai nilai dan fungsi di dalamnya. Nilai dan fungsi itu mengantarkan rangkang untuk hadir sebagai fasilitas yang turut meramaikan lingkungan sekolah.

Meskipun namanya terkesan asing, rangkang sudah menjadi jati diri budaya Aceh sejak dulu. Beberapa daerah masih mengekalkan nama daerah, seperti saung (Sunda) atau Gubug (Jawa). Keberadaan rangkang di sekolah, salah satunya sebagai fasilitas dan sarana menunjang proses belajar siswa. 


Merawat Budaya

Bayangkan saja, dengan sisi-sisi yang terbuka siapapun yang sedang berada di rangkang dapat menikmati indahnya taman dan sejuknya udara yang tertiup angin. Tak heran kini tiga buah rangkang menjadi spot favorit bagi warga SMKN 1 Jeunieb yang sudah mencobanya. Ketiga rangkang ini diberi nama Rangkang Samudera Hindia, Rangkang Samudera Atlantik, dan Rangkang Samudera Fasifik. Penamaan samudera ketiga Rangkang ini dilatarbelakangi SMKN 1 Jeunieb berbasis sekolah kemaritiman. 


Menembus Cakrawala

Setelah seharian belajar atau bekerja akan muncul rasa penat di dalam diri. Dengan merebahkan tubuh di rangkang tentu dapat membantu mengembalikan energi untuk melanjutkan aktivitasi. Diskusi, kerja kelompok, mengerjakan tugas, bincang-bincang, makan, minum, istirahat melepas penat hingga rebahan pun bisa dilakukan di rangkang ini.  

Beli makanan dan minuman di kantin, kemudian menikmatinya di rangkang bisa menjadi pilihan yang patut untuk dicoba saat hadir di SMKN 1 Jeunieb.

Tidak hanya sebatas hiburan, rangkang di SMKN 1 Jeunieb mampu membawa imajinasi siswa dan guru menembus cakrawala menemukan makna-makna dalam mengerjakan tugas, kerja kelompok, berdiskusi, studi literasi hingga bertukar opini. Oleh karena itu sekolah berharap keberadaan rangkang tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa, guru dan Tendik SMKN 1 Jeunieb. 

Tentunya, ketika bosan beraktivitas di dalam ruangan kelas, rangkang bisa menjadi tempat alternatif yang cocok untuk mengerjakan tugas maupun diskusi dengan suasana hijau pepohonan dan tanaman yang tentunya akan memunculkan berbagai ide maupun inspirasi.

Tanpa sekat dan pintu, ruang terbuka ini membuat udara bebas keluar masuk membuat siapa saja di rangkang makin sejuk. Selain itu, juga bisa berfungsi untuk menambah estetika halaman SMKN 1 Jeunieb. 

Meskipun belajar memilki ruang kelas yang standar di SMKN 1 Jeunieb, namun siswa lebih suka belajar di rangkang, dengan alasan lebih nyaman dengan suasana terbuka. Lalu pertanyaanya, apakah belajar di rangkang tidak justru mengurangi konsentrasi belajar siswa? Tentu tidak dong. 

“Kegunaan rangkang  tersebut menyesuaikan kebutuhan siswa atau guru. Bisa untuk diskusi atau belajar literasi. Selain diajarkan dengan suasana santai, juga membuat siswa cepat menangkap apa yang disampaikan gurunya karena tidak formal dan proses tanya jawab bisa terbuka, tanpa ada formalitas,” jelas sang kepala SMKN 1 Jeunieb Feri Irawan, S. Si. M. Pd

Jangan heran jika di SMKN 1 Jeunieb, rangkang adalah kelas kedua bagi siswa dengan berbagai tujuan tertentu. Mengapa demikian? Banyak alasan yang mendasari mengapa rangkang pantas disebut sebagai kelas kedua bagi siswa.

Salah satunya alasannya, belajar di dalam ruangan secara berkala tentu dapat berpotensi menghadirkan rasa jenuh akan suasana yang seperti itu saja. Menatap papan tulis, duduk di kursi yang lama, lama-kelamaan terasa kaku, ditambah pemandangan dinding-dinding kelas yang hanya diam membeku.  

Maka dari itu rangkang menjadi pilihan tempat yang cocok dan bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan suasana yang berbeda, sebab dibalut panorama yang asri, ditambah desir angin yang selalu menemani. Dengan begitu pikiran akan lebih fresh dan mendorong ide-ide baru untuk lebih berkembang guna menunjang produktivitas dan kreativitas siswa. Hal tersebut juga dikarenakan siswa yang kreatif dan produktif biasanya memerlukan tempat dengan suasana yang nyaman guna melahirkan inspirasi dan ide-ide yang cemerlang.

Penulis Yuanita

Editor Hermansyah

1 komentar untuk "Rangkang Menjadi Kelas Kedua bagi Siswa SMKN 1 Jeunieb"