MPLS SMKN 1 Jeunieb: Rasa Piknik, Edukatif, Kreatif & Anti Bullying

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMK Negeri 1 Jeunieb Tahun Pelajaran 2024/2025 telah berjalan selama dua hari, Senin-Selasa (15-16/7) di sekolah hingga Sabtu (20/7) mendatang. MPLS merupakan kegiatan pertama bagi siswa baru di sekolah untuk pengenalan program, tata kelola, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah.

Menurut Kepala SMKN 1 Jeunieb Feri Irawan, SSi MPd, sesuai dengan Permendikbud Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru bahwa dalam MPLS perlu dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah yang aman, ramah anak, dan nyaman bagi siswa.

Lanjutnya, sejalan dengan hal tersebut dan dalam rangka pengimplementasian pencegahan kekerasan yang diamanatkan dalam Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan dan salah satu fokus pada Program Gerakan Sekolah Sehat, yaitu Sehat Jiwa, maka MPLS SMKN 1 Jeunieb Tahun Pelajaran 2024/2025 mengusung tema "MPLS Rasa Piknik, Edukatif, Kreatif & Anti Bullying", jelas Feri.

"Panitia sekolah telah merancang kegiatan menarik untuk menciptakan pengalaman positif bagi siswa baru tanpa mengubah kegiatan MPLS yang telah dirancang Dinas Pendidikan Aceh berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud ristek, " papar kepsek SMKN 1 Jeunieb.

Saat media ini mengkonfirmasi dengan pertanyaan, "Mengapa disebut rasa piknik, edukatif, kreatif dan anti bullying?" Salah seorang panitia MPLS, Dahliani, SPd MM yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menjelaskan bahwa karena MPLS SMKN 1 Jeunieb akan ada berbagai permainan untuk menciptakan suasana santai dan menyenangkan dan kegiatan dilakukan di area terbuka untuk membangun kebersamaan dan semangat kelompok.

Sedangkan edukatif dimaknai dengan melibatkan kelompok kerja (Pokja) untuk memberikan materi tentang topik-topik penting terkait bimbingan mental, bimbingan teknis dan bimbingan agama untuk menambah pengetahuan dan keterampilan siswa.

Kreatif disini penekanannya pada kenyamanan, memotivasi, dan menginspirasi untuk berpartisipasi aktif dalam setiap sesi termasuk dalam mengeksplor diri dan atau menampilkan kreativitas sesuai bakat dan minatnya.

Dan sesi anti bullying programnya mempersiapkan bimbingan dari konselor dengan pola mengajak seluruh siswa menandatangani deklarasi anti bullying sebagai komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memperlihatkan dampak bullying dan cara mengatasinya.

"Dengan harapan MPLS ini dapat memberikan kesan awal yang positif dalam membangun budaya sekolah yang ramah dan bebas dari bullying, " jelas Dahliani.

Penulis Dahliani

Editor Fodic