Lulusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMKN 1 Jeunieb, Ini Peluang Kerjanya

Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) merupakan konsentrasi keahlian yang mempelajari bagaimana pengolahan hasil tani hingga menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi, termasuk bagaimana penjualan produk tersebut. Di Indonesia, konsentrasi keahlian ini sebenarnya sangat diperlukan. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang kaya akan potensi hasil pertanian.

Sehingga peluang dan masa depan lulusan APHP juga cukup menjanjikan.


Menurut Ibu Fatrami, SP Ketua Jurusan APHP SMKN 1 Jeunieb, lulusan APHP bisa bekerja di industri pertanian, pengolahan makanan, atau berwirausaha sendiri. Mau melanjutkan kuliah juga bisa. 

Lanjut Ibu Fatrami, meski terkait pertanian, tetapi APHP tidak melulu membahas cara menanam atau menjadi petani. Akan tetapi, mempelajari juga bagaimana hasil tani tersebut (herbal, ternak, tanaman pangan, dan sebagainya) diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi. APHP juga membahas bagaimana penjualan produk tersebut.

“Jadi, sangat menyenangkan sebenarnya karena para siswa tahu cara menanam dan mengembangkan pertanian yang menguntungkan. Selain itu, juga mampu menciptakan dan memasarkan hasil produk pertanian itu sendiri,” jelas Fatrami. 

Di jurusan ini, soft skills dan hard skills siswa akan diasah. Untuk hard skills misalnya, terkait dengan berbagai teknik dan cara pengolahan hasil pertanian, seperti fermentasi, suhu tinggi, dan suhu rendah, hingga menjadi produk. Atau, belajar bagaimana pengolahan pascapanen agar produk panen lebih baik, awet, dan sebagainya.

Sementara soft skills berkaitan dengan kewirausahaan, pemasaran, dan kreativitas siswa. Para siswa, terang Fatrami, juga akan mendapatkan materi soal kewirausahaan dan praktik pengolahan hasil pertanian. Misalnya, bagaimana mengolah talas menjadi aneka kue kering sehingga nilai jual umbi talas menjadi lebih tinggi.

“Kalau di SMKN 1 Jeunieb ini kami mengolah hasil pertanian menjadi instan jahe, aneka kue, bakso, es rumput laut, dll. ” jelas Fatrami. 

Dengan kompetensi yang diajarkan tersebut, setelah lulus siswa memiliki cukup bekal untuk bekerja ataupun untuk berwirausaha.

Penulis/editor Humas

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama